Begitu banyak berita di TV yang membuat Daffa ngeri,kenapa di Indonesia banyak kekerasan,begitu tanyanya.Sejak dia bertanya seperti itu saya jadi sangat membatasi totonan televisi untuknya.Jadwal film kartun yang saya perbolehkan selain jam itu...kami asyik bermain dan belajar.
Tidak selamanya televisi yang isinya informasi dan sok pendidikan aman buat anak-anak.Beberapa waktu yang lalu ketika peristiwa Tanjung Priuk,tayangan berita berubah menjadi horor...siaran langsung itu berubah jadi siaran pembantaian yang ditayangkan langsung.Saya yang sudah berumur saja merasa terkuras jiwa saya ketika melihat tayangan tersebut...menangis,kenapa kekerasan begini sampai terjadi.Saya melihat tayangan itu memang sendirian, tanpa Daffa tetapi...anak-anak yang terlibat di kejadian tersebut seolah menjelma jadi Daffa...menangis histeris,agresif memukul petugas yang tak berdaya.Anak-anak terlibat :(
Salah satu mata pelajaran kami adalah Cinta Indonesia.
Di mata pelajaran ini saya tidak hanya menceritakan keindahan Indonesia serta kekayaan yang dimiliki alam Indonesia.Saya juga harus jujur tanpa ada rasa sinis dan skeptis.
Inilah Indonesia...anakku.
Daffa bisa "menjelajah pariwisata" Indonesia yang menawan.
Daffa juga harus melihat Indonesia dari sisi lain...tentang anak-anak di pedalaman dan kehidupannya.
Beberapa hari yang lalu kami asyik membaca Totto-chan's Children yang ditulis oleh Tetsuko-San.
Dari membaca buku itu...Daffa jadi bertambah cintanya pada Indonesia,dia bersyukur Indonesia cukup damai dan cukup potensial untuk maju asal pendidikan merata.
Indonesia begitu indah...tidak ada alasan untuk tidak mencintainya.
Daffa nonton Archipelago aja ya...
ReplyDeletekami belum bisa langganan channel tv yg bagus2 itu...
ReplyDeleteJadi membaca dan mengenal Indonesia dengan "keliling" di net juga berkunjung ke kampung-kampung.