Monday, February 20, 2012

Materi Baru

Negara tropis, sejuk dihampiri hujan yang sedang rajin berkunjung.


Begitu seringnya dapat pandangan aneh hanya karena kami tidak sekolah formal, membuat saya harus menerapkan materi baru untuk kami berdua.
Materi baru itu adalah belajar tentang menerima pandangan skeptis dengan damai.
Materi ini sudah 2 minggu ini uji coba.
Seperti apa materinya?
Sederhana saja, saya & Ananda Daffa harus membaca buku-buku motivasi dan rajin mendengarkan pengajian nya Ustd. KH Yusuf Mansur.
Minggu lalu kami membaca kisah-kisah kegigihan orang-orang yang dianggap aneh pada awalnya karena ide mereka yang tidak biasa.
Terus terang pada mulanya Daffa ogah-ogahan, tapi ya gitulah Mamanya pasang muka lempeng dan gak merasa sensi jadi menyuruhnya membaca.
Ajaib, satu halaman dia lalui tanpa senyum. Mamanya tetep pasang muka "harus baca".
Dua halaman dia lalui lalu sampai 30 halaman tanpa henti.
Materi ini sekarang jadi salah satu favoritnya.
Menjadi berbeda bukan berarti salah ( *inget banget Ines ngomong seperti ini ke aku ketika memulai HE*)
Dan Daffa sudah mulai bisa tidak merengek lagi pada saya tentang pandangan orang padanya...Kau memang berbeda anakku, karena kau istimewa. Dan semua ibu di dunia ini menganggap anaknya istimewa koq.
Tapi aku tidak begitu terlena, kau tetap harus mau diasah ya Nak.

Sunday, February 19, 2012

Home education kami

Penjelasan Penuh Makna


T : Lho kamu homeschooling ya
J :Iya
T :Wah pinter dong
J :Gak juga, cuma berani aja
T : Terus gimana prosesnya
J : Panjang dan prosesnya ya kayak kamu juga koq
T : Lho aku gak homeschooling buat anak-anakku koq, apanya yang sama
J : Ya rasanya, biasa aja kayak orang belajar naik sepeda, begitu bisa ya naik aja mau kemana ya dateng aja ndak perlu ikut-ikutan kemauan orang lain.
T : Ooo jadi kamu juga merasakan resah ku tentang ini anakku gimana besok gitu ya
J : Iya lah gak perlu bohong tentang itu tapi aku sudah damai gak ribut memaksa anakku.
T : Lha anak-anak kan harus diarahkan
J : Diarahkan itu beda dengan dipaksa lho
T : Ya demi disiplin
J : Disiplin itu diresapi kegunaannya bukan dipaksa untuk membentuk malah buyar pas lepas dari sistem
T : Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya ini aku harus ngantar anakku les science buat ikut olimpiade.
J : O silahkan semoga itu pilihan anakmu
T : Ini dia dipilih gurunya karena ankku pinter nilai sciencenya bagus
J : Anakmu rajin dan kemauan sendiri ikut les-nya kan ?
T : Ya enggak juga, kadang ya aku paksa kalau dia malas.
J : Ooo, semoga sukses ya.


Ini Tanya jawab tentang homeschooling dan sekolah tanpa merendahkan satu dan lainnya.
Cuma obrolan.
Ditulis oleh penjawab dari tanya di atas, seorang ibu yang cuma lulusan Diploma ekonomi UB yang tidak ikut-ikutan role model apa untuk home education putranya, tidak banyak berteori tapi banyak langsung mempraktekan bagaimana home education dengan segala perjuangannya.
Kita sama-sama berjuang.

Ini Hasilnya (masih awal banget)

Negara tropis, hujan badai datang tak menentu, damai syahdu dalam Rahmat Allah Semata.


3 Bulan ber-EF
ini hasilnya secarik kertas yang masih sangat tiada artinya dengan hamparan ilmu yang Mas Daffa harus pelajari.
Ini hanya secarik kertas...saat itu harganya per paket dgn waktu tempuh belajar 3 bulan seminggu 2 kali pertemuan dan beberapa kali terhalang hujan badai adalah Rp 1.350.000.
Program ini yang ananda ambil


Masih banyak hal yang harus dipelajari, masih banyak latihan-latihan yang harus dipelajari Mas Daffa.


Aku tidak bisa berkutik kalau Mas Daffa sudah duduk diam melihat detail film kuno Karate Kid 1-3 punya Bapak Ralph Machio,  dia bisa hapal semua dialognya.
Dan aku harus terima dengan lapang dada kalau cara belajar Mas Daffa begitu.




Ini secarik kertas itu dan isinya
Mas Daffa harus banyak membaca ya Nak
muuaahhh
Mama sayang kamu

AddThis

Bookmark and Share