Thursday, December 16, 2010

Afrika 2

foto Suku Masai dapat dari  www.epochtimes.co.id
Hari kedua belajar Afrika, kami pergi ke Afrika Timur. Di sana kami bertemu Suku Masai, mereka adalah penggembala ternak. Mereka mengenakan ornamen indah seperti yang dilakukan oleh para leluhurnya berabad-abad lalu. ]
Sabana, sebuah padang rumput kering terbuka, menyelimuti daratan Afrika Timur. Kawanan binatang, seperti jerapah dan zebra, hidup di sini.


Foto Taman Safari di Afrika ( Foto dari http://stat.k.kidsklik.com/data/photo)
Beribu-ribu turis mengunjungi taman satwa-liar, tempat binatang-binatang dilindungi.
Sayangnya, banyak binatang ini yang dibunuh oleh pemburu gelap hanya untuk diambil gading dan culanya. Beberapa binatang itu kini terancam punah.
Topeng dari Kongo,foto dari http://blog.africanartonline.com
Kami ke Kongo untuk melihat beberapa topeng yang digunakan masyarakatnya untuk mempraktikkan kepercayaan tradisional dari leluhur mereka. 






Lalu kami ke Pulau Madagaskar, di pulau ini kami melihat pohon yang berwujud aneh, yang disebut baobob atau pohon botol.
Ini Pohon Baobob.Umurnya bisa mencapai seribu tahun (foto ini diambil dari http://static.panoramio.com)










Batang pohon ini menyimpan air untuk persediaan pada musim kemarau.


*bersambung ke Afrika 3*

Wednesday, December 15, 2010

Pergi ke Afrika 1

Afrika.

Hari ini kami belajar bersama tentang Benua Afrika.
Kami memulai dari Afrika bagian Utara.
Kami ke Maroko, mengenal Suku Berber. Setiap tahun, perempuan-perempuan Berber mengenakan kostum spesial dan pergi ke suatu perayaan di mana mereka dipilih sebagai pengantin.
Benua Afrika
Setelah itu kami ke Nigeria untuk bertemu dengan Suku Wodaab, mereka hidup dengan menggembalakan sapi dan domba di padang rumput kering, dekat Gurun Sahara.
Gurun Sahara adalah gurun yang terbesar di dunia. Gurun ini membentang di sepanjang Afrika Utara, dari Samudera Atlantik sampai ke Laut Merah. Sebagian besar Gurun Sahara tidak berpasir, melainkan berbatu dan berkerikil. Pada malam hari suhunya sangat dingin. Sahara adalah gurun kering yang sangat luas. Meski demikian ada beberapa tempat yang berair. Tempat yang berair ini disebut oase.
 Satu-satunya sungai yang melewatinya adalah Sungai Nil, sungai terpanjang di dunia. Di sekitar tepian sungai terdapat lahan pertanian.
Jika kita bepergian ke arah selatan, kita akan menjumpai daratan berumput. Di dekat pantai Afrika Barat terdapat hutan hujan.

Monday, December 13, 2010

karena Aku Merasa

 Negara tropis hujan enggan pergi, deraannya melunturkan panasnya kesombongan

Homeschooling ternyata Asyik (image diambil dr http://www.carikampus.com)
Hanya karena disepak dari sekolah dasar yang aku anggap top aku jadi merasa bahwa kau memang tidak pantas dengan semua sekolah dasar karena aku merasa kau paling aman belajar di pangkuanku dan di kelas yang tak terbatas.

Aku tidak akan menilaimu, aku tidak akan melabelimu hanya karena nilai hasil kerja kerasmu
Aku akan menceritakan tentang dunia tanpa mengguruimu.
Aku merasa dan yakin kau lebih layak menerima semua pelajaran yang kau ingin tahu yang ingin kau pelajari sungguh-sungguh.

Tidak ada yang salah dengan kita yang tidak memilih gedung sekolah, toh kita tetap mengenyam dunia pendidikan bersama.
Aku tidak mau kau belajar hanya karena besok akan ujian.
Dan kau tahu bahwa kelasmu tak terbatas, dunia bermainmu pun ajang belajarmu.

Jangan khawatir tentang nilai sayangku... Karena kau sudah bernilai.
Orang-orang yang menganggap kita berbeda itu adalah hal yang wajar
Kita pahami mereka
Kalaupun mereka tidak memahami kita itu tidaklah penting
Yang penting engkau paham dengan proses pembelajaranmu ini...
Kepakkan sayap keingintahuanmu itu,
Terbanglah bersama impianmu
Tidak ada yang tidak mungkin selama Allah Berkehendak...
Selamat Belajar...cintai proses belajarmu
karena aku merasa kau lebih dari sekedar berkilau kelak.
Amin

*Ditulis oleh seorang Ibu yang bukan sarjana yang nekad tapi penuh kasih memberi ruang sekolah bagi sang putra di pangkuannya* 

Wednesday, December 8, 2010

cerita hati: Semua Ilmu itu Penting tapi Kau Butuh Satu saja un...

cerita hati: Semua Ilmu itu Penting tapi Kau Butuh Satu saja un...: "*Negara Tropis didera hujan, tempaan deras airnya menghapus kesombongan* '1990-1994' Dunia Gelap Asli aku gak tau harus milih jurusan apa ..."

Guru Fisika yang kreatif & jenius itu telah tiada

Ketika melihat tayangan ini seingatku Daffa masih pertama kali homeschooling.
Malah Daffa pengen ketemu Pak Tjandra Heruawan kalau kami nanti pulang ke Malang kelak.
Ternyata belum sampai terjadi...Beliau sudah Berpulang.
Gayanya begitu bersahaja, selalu kreatif memancing cara berpikir anak didiknya.
Ternyata jalan hidupnya penuh liku.
Penuh dengan cerita kerasnya Beliau menghadapi tempaan ekonomi dan pandangan orang lain disekitarnya ternyata asahan Allah memang luar biasa mengubahnya bahkan membuat beliau jd beautiful people...

"The most beautiful people we have known are those... who have known defeat, known suffering, known struggle, known loss, and have found their way out of the depths. These persons have an appreciation, a sensitivity, and an understanding of life that fills them with compassion, gentleness, and a deep loving concern. Beautiful people do not just happen." -- Elisabeth Kübler-Ross"
Dan beliau salah satu dari sekian banyak beautiful people yang saya kenal.


Dan tempaan hidup yang sedemikian keras membuat beliau semakin bermurah hati membagi ilmunya.

Guru yang SANGAT BAIK adalah guru yang begitu jelas menerangkan mater...i dan telaten menghadapi beragam daya tangkap anak,bukan karena ditakuti.Dari Kick Andy aku jadi mengenal beliau dan aku ingin suatu saat jika aku pulang ke Malang,aku akan mengajak Daffa sowan ke ndalemnya Pak Tjandra Heruawan.Rencana Allah ternyata jauh lebih indah dari rencanaku tentang sowan ke Pak Tjandra Heruawan,beliau yang luar biasa ini sudah Dipanggil Allah terlebih dulu...
Seorang Einstein saja pernah mengatakan :
"Jika seseorang itu begitu mudah dimengerti penjelasannya maka dia benar-benar menguasai(paham) ilmu tersebut tapi sebaliknya jika dia menjelaskan dengan rumit berati dia belum cukup menguasai(memahami) ilmu tsb"


Gaya bicaranya yang khas Malangan (boso walikan) dan gaya bersahajanya bisa dilihat pas Beliau diundang Andy F Noya di acara Kick Andy.
Youtube diatas saya ambil dari "Kick Andy Setetes Embun di tengah Padang Gersang"
Judulnya mengena sekali memang Beliau laksana embun...
Guru Fisika yang jauh dari kesan killer
Guru Fisika yang jauh dari pandangan arogan bahwa fisika itu ilmu ekslusif...
Memang Beliau layak jadi lentera bagi murid & guru lainnya yang mau belajar terus.
Selamat jalan Pak H.Tjandra Heruawan Bsc.
*catatan Youtube lanjutan dari youtube ditas ada di disini

Wednesday, November 24, 2010

White Board bolak balik buatan sendiri

Harga white board jadi ternyata cukup mahal, yang ada penyangganya berharga Rp 560.000.
Mengalahkan harga catridge aja.
Akhirnya kami melihat yang tanpa penyangga, ukurannya seperempat lembar triplek bahkan melamin yang selembar dan harganya Rp 260.000.
Mahal juga ternyata, akhirnya kami pergi ke toko bahan bangunan, membeli selembar papan melamin dengan harga Rp 65.000 lalu membeli 4 batang kayu kecil yang sudah diserut plus paku kecil kira-kira dengan harga nyaris Rp 35.000.
Kami minta papan melamin itu dibagi menjadi dua lalu sesampai di rumah kami paku dengan posisi saling bertolak belakang jadi posisi melamin bisa bolak-balik dan pasang list kayu..
Jadilah white board bolak balik atau menjadi 2 sisi multi guna.
Cukup dengan uang Rp 100.000 kami punya white board cukup besar ...
sisi A untuk menempelkan Peta Dunia & Huruf Hijaiyah
 Sisi B untuk penyampaian materi  ^_^

Tuesday, November 23, 2010

"Catatan Seorang Ibu yang bukan siapa-siapa"

*Tulisan ini cuma sebagai catatan kecil seorang ibu yang tidak mengirim anaknya ke sekolah umum*




English Lesson "Listening 1"

Kemaren tepatnya, Daffa sudah bisa memilih dengan pasti apa yang harus dia pelajari.
Pelajaran Bahasa Inggris dia pilih dengan sesi pelajaran "listening".
Bermula dari ketertarikannya pada lagu-lagu Eric Clapton, dia jadi ingin tahu arti lagunya.
Maka saya harus cermat memilih lagu yang memang tepat untuk usianya (bener-bener serasa jadi polisi negara wilayah rumah tangga) ^_*
Pilihan lagu jatuh pada "Tears in Heaven"
Kami duduk bertiga, aku, Daffa dan Adik mendengarkan Eric menyanyi, tidak itu saja kami juga membaca lirik lagunya sambil bersama meresapi serta mengartikannya.
"Ma, aku ingin tahu sejarah lagu ini, indah liriknya meski ikut sedih mendengarnya", kata Daffa, matanya yang bening itu lho mendesakku ingin memeluknya ... aku ini guru apa ibunya ya pas adegan itu terjadi serasa ini saatnya aku bercerita banyak tentang musik dan lirik serta pengaruhnya.
Kelak dia akan ingat benar tentang sejarah lagu ini dan aku yakin dia juga mengenang saat kami membahasnya bersama.
Maka pergilah kami ke dunia youtube mengenang Connor Clapton yang membahas tentang "Tears in Heaven" bisa tercipta sedemikian indah...
kami tertegun bersama melihat setiap momen bagaimana Connor kecil memberi kebahagian sampai Connor "pergi" karena jendela terbuka itu...
Lap...banjir air mata 
"Mama, kesedihan yang begitu dalam itu bisa disampaikan begitu indah sama Eric Clapton ya"
Aku cuma mengangguk menyetujui resume yang Daffa buat tentang "Tears in Heaven".

Aku bukan guru yang baik karena aku cuma lulusan D3 Ekonomi, dan aku tahu aku diragukan banyak orang bagaimana kelak Daffa berkembang...
Tapi aku yakin dengan mengajarkan apa itu MENDENGAR aku yakin Daffa berkembang dengan sangat baik.
Daffa memang sekolah di rumah dengan kurikulum yang dibuat oleh ibunya sendiri tapi bagiku dia luar biasa karena dia bersosialisasi dengan baik dengan sekitarnya.
Dia tetap bisa bermain dengan teman-teman seusianya dan dia bisa dengan sangat baik begitu menempatkan dirinya di sekitar orang-orang yang lebih dewasa dari dia.
Daffa bisa menjaga hati dengan banyak mendengar meski dia juga banyak bicara alias banyak tanya dan protes tentang hal-hal yang mengusik hatinya.

Berikut lirik Lagu "Tears In Heaven"
Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?

I must be strong
And carry on
'Cause I know I don't belong
Here in heaven

Would you hold my hand
If I saw you in heaven?
Would you help me stand
If I saw you in heaven?

I'll find my way
Through night and day
'Cause I know I just can't stay
Here in heaven

Time can bring you down
Time can bend your knees
Time can break your heart
Have you begging please
Begging please

Beyond the door
There's peace, I'm sure
And I know there'll be no more
Tears in heaven

Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?

I must be strong
And carry on
'Cause I know I don't belong
Here in heaven

'Cause I know I don't belong
Here in heaven


Sunday, May 23, 2010

Catatan Daffa "The Human Body"

Kami dapat dari www.teach-nology.com
salah satu sumber materi pelajaran yang luas...link ini kami sukai karena kami bisa belajar bersama.
Bukan hanya Daffa yang belajar tapi saya juga  ^_^ 

Berikut...

20 Little Known Facts About The Human Body
1.A human being loses an average of 40 to 100 strands of hair.

2.A cough releases an explosive charge of air that moves at speeds up to 60
mph
3.Every time you lick a stamp,you're consuming 1/10 of a calorie.

4.A fetus acquires fingerprints at the age of three months

5.A sneeze can exceed the speed of 100 mph

6.Every person has a unique tongue print.

7.According to German researchers,the risk of heart attack is higher on Monday than any other day of week.

8.After spending hours working at a computer display,look at the blank piece of white paper.It will probably appear pink.

9.An average human drinks about 16,000 gallons of water in a lifetime.

10.A fingernail or toenail takes about 6 months to grow from base to tip

11.An average human scalp has 100,000 hairs.

12.It takes 17 muscles to smile and 43 to frown.

13.Babies are born with 300 bones,but by adulthood we have only 206 in our bodies.

14.Beards are the fastest growing hairs on the human body.If the average man never trimmed his beard,it would grow to nearly 30 feet long in his lifetime.

15.By age sixty,most people have lost half of their taste buds.By the time you turn 70,your heart will have beat some two-and-a-half billions timess(figuring on an average of 70 beats per minute)

16.Each square inch of human skin consists of twenty feet of blood vessels.

17.Every human spent about half an hour as a single cell.

18.Every person has a unique tongue print.Every square inch of the human body has an average of the 32 million bacteria on it.

19.Fingernails grow faster than toenails.

20.Humans shed about 600,000 particles of skin every hour-about 1.5 ponds a year.By 70 years of age,an average person will have losts 105 pounds of skin.

*submitted By: The Mad Scientist.


Dari catatan di atas kami berdua belajar...dan karena kami orang indonesia asli maka jadi belajar English secara langsung.
Daffa belajar menulis dengan saya dikte lalu kami memeriksa spelling kami dan pronoun kami secara bersama...

-duhita hartono- 


 

Wednesday, May 19, 2010

Menulis kalimat positif sebagai afirmasi diri

Kami belajar seperti kelas satu SD begitu kata tetanggaku ketika melihat Daffa selalu menulis kalimat yang saya buatkan.
Saya tersenyum mendengarnya...lebih baik merasa kecil angka kelasnya tapi pengetahuan yang didapat sudah banyak.
Menuliskan kata-kata sederhana tapi bermakna menjadi menu wajib kelas di kelas saya dan Daffa,bukan hanya Daffa yang sibuk menulis...saya juga menulis.
Anak-anak suka dan menjadi bersemangat belajar kalau kita juga belajar bersama dengan dia bukan sekedar "menungguinya".
Berikut kalimat-kalimat sederhana saya untuk kelas menulis kami (yang konon katanya seperti kelas 1 SD):
1.Belajar itu tidak boleh berhenti
2.Bisa karena biasa
3.Membacalah supaya kau mengerti
4.Aku cinta belajar. *catatan:kalimat ini Daffa yang membuatnya sendiri.
Kalimat-kalimat tersebut ditulis di buku tulis secara berurutan,satu kalimat ditulis berulang sampai satu lembar.
Biarlah kelas kami seperti anak kelas satu SD...karena belajar itu akan tumbuh dalam jiwa kalau kita merasa belum tinggi ilmu yang didapat...belum banyak ilmu yang diserap.
Dan kalimat-kalimat positif lainnya selalu berganti dan tertulis di buku tulis Daffa dan tertanam di pikirannya.
Sepertinya hal yang remeh tapi penting untuk berlaku di kelas kami....
-duhita hartono- 

Sunday, May 16, 2010

Cinta Indonesia

Begitu banyak berita di TV yang membuat Daffa ngeri,kenapa di Indonesia banyak kekerasan,begitu tanyanya.Sejak dia bertanya seperti itu saya jadi sangat membatasi totonan televisi untuknya.Jadwal film kartun yang saya perbolehkan selain jam itu...kami asyik bermain dan belajar.
Tidak selamanya televisi yang isinya informasi dan sok pendidikan aman buat anak-anak.Beberapa waktu yang lalu ketika peristiwa Tanjung Priuk,tayangan berita berubah menjadi horor...siaran langsung itu berubah jadi siaran pembantaian yang ditayangkan langsung.Saya yang sudah berumur saja merasa terkuras jiwa saya ketika melihat tayangan tersebut...menangis,kenapa kekerasan begini sampai terjadi.Saya melihat tayangan itu memang sendirian, tanpa Daffa tetapi...anak-anak yang terlibat di kejadian tersebut seolah menjelma jadi Daffa...menangis histeris,agresif memukul petugas yang tak berdaya.Anak-anak terlibat :(

Salah satu mata pelajaran kami adalah Cinta Indonesia.
Di mata pelajaran ini saya tidak hanya menceritakan keindahan Indonesia serta kekayaan yang dimiliki alam Indonesia.Saya juga harus jujur tanpa ada rasa sinis dan skeptis.
Inilah Indonesia...anakku.
Daffa bisa "menjelajah pariwisata" Indonesia yang menawan.
Daffa juga harus melihat Indonesia dari sisi lain...tentang anak-anak di pedalaman dan kehidupannya.
Beberapa hari yang lalu kami asyik membaca Totto-chan's Children yang ditulis oleh Tetsuko-San.
Dari membaca buku itu...Daffa jadi bertambah cintanya pada Indonesia,dia bersyukur Indonesia cukup damai dan cukup potensial untuk maju asal pendidikan merata.
Indonesia begitu indah...tidak ada alasan untuk tidak mencintainya. 

Saturday, May 15, 2010

Belajar bisa kapan pun,bisa dimanapun.

Hari ini Mas Daffa mencoba membuat ayam goreng tepung.

Berikut resepnya:

2 potong ayam negeri,cuci bersih,lumuri jeruk diamkan sebentar lalu cuci dan tiriskan
6 sdm tepung terigu
3 sdm tepung kanji
garam + gula haluskan (sbg penyedap)
1/2 sdt merica 
1 gelas es batu (tumbuk kasar)
1 gelas minyak goreng

Ayam yg sudah dicuci dimasukkan pd wadah yang sudah ada es batunya...lalu gulirkan di adonan tepung yg sudah dicampur,masukkan kembali pd es batu lalu gulirkan kembali ke adonan tepung.
Goreng di minyak panas & api kecil. 

Enaknya mencoba masak sendiri....
Belajar pun bisa di dapur...belajar bisa tentang apapun termasuk memasak. 

Monday, May 10, 2010

Memaksimalkan yang ada

Alat-alat "kelas" kami masih sangat terbatas tapi jika mau "membelalakan" mata ternyata sudah cukup.
Globe plastik merk kenko,cukup untuk menjelajah dunia hehehe dengan dipandu buku ensiklopedia anak "Hasta karya anak-anak seri Tempat-tempat Terkenal".
Pensil HB Faber castle 1 pak cukup untuk satu tahun,kalau yang 2B cukup utk 8 bulan.
Buku-buku ensiklopedia itu sudah sangat cukup kalau kita mau telaten mengajarkannya (dan sambil belajar pula).
Memulai sesuatu itu memang butuh modal tapi modal utama itu adalah keberanian.
Kalau bertanya terus tapi tidak dibarengi dengan praktek dari jawaban...kapan "jadinya".
Memulailah Home education dengan tekad yang bulat dibarengi dengan mereset mind set kita...kembali ke titik nol agar kita bisa menerima apa itu inti dari Home education.
Maksimalkan dulu apa yang kita punya selanjutnya resources2 yang terhampar luas di net bisa kita sesuaikan berdasarkan kebutuhan anak kita...
duhita hartono

Saturday, May 8, 2010

Buku Indah dari Tante Maria Magdalena "Anakku Tidak (Mau) Sekolah"

Tante Maria Magdalena selalu membantu mamaku...selalu menjawab segala tanya mamaku tanpa menggurui,mengarahkan dengan lemah lembut.
Tante Maria menulis beberapa buku dan buku tulisannya yang terbaru bisa menjawab segala tanya bagaimana memulai home education dengan rinci dan bahasanya sejuk...Buku itu berjudul  "Anakku Tidak (mau) Sekolah",buku ini murni indahnya karena bukan hanya teori tapi berbagi dengan murah hati pengalaman beliau dengan Pandu (putranya tercinta).
Step-stepnya jelas sekali...membuat aku dan mama tidak bosan membacanya.
 Jika anda tertarik memulai home education bacalah buku ini...tidak ada kesan berlebihan,mengalir ringan tapi berbobot.

Meskipun ada kalkulator

Kemarin kami mereview pelajaran matematika kami,penjumlahan bersusun sampai ribuan dan pengurangan.Kesalahan berhitung yang dilakukan Daffa cuma satu sampai dua saja.
"Meskipun ada kalkulator,kita harus belajar ini supaya teliti ya Ma",katanya sambil mengerjakan worksheetnya.
Saya mengangguk.
Setelah adding + adding - ,kami beralih ke perkalian sampai perkalian ratusan dikali puluhan.
Semula saya membuat soalnya secara manual,saya membuatnya sendiri(maklum ora ono penggawean alias ibu rumah tangga murni) tetapi akhir-akhir ini Menara(Adik-nya Daffa) sudah mulai besar dan cukup menyita waktu saya. 
Worksheet matematika terhampar luas di internet dan banyak yang gratis beberapa kali saya mengambil di http://www.kidzone.ws/math/
Inti pelajaran Matematika kami hari ini,meskipun ada kalkulator kita harus bisa secara manual agar kita bisa teliti...begitu kata Daffa. 

Friday, May 7, 2010

Belajar Membaca (sebuah catatan teknis)

Daffa belajar membaca secara tidak sengaja,ketika dia umur 2 tahun dia sering duduk dipangkuan saya ketika saya membuat catatan keuangan keluarga.Agar tidak bosan dan mengganggu saya,tangan kecilnya saya tuntun  menekan tuts2 huruf di keyboard.Dia senang dan saya ajak bicara agar tenang dulu setelah mama selesai kita main roller coaster tycoon.Dia merespon ucapan saya dengan senyum dan duduk tenang di pangkuan saya.Tidak lupa saya ajarkan cara menyalakan serta mematikan komputer dengan benar.Bagaimana cara mengajarkannya?saya cuma menyalakan komputer didepannya sambil bercerita bahwa komputer yang sedang tidur harus dibangunkan dengan halus,tekan tombol paling besar di cpu sedangkan alasan mematikan komputer yaitu komputer sudah lelah dan ngantuk jadi harus dinina-bobokan dengan cari "start" lalu pilih shut down lalu tangan mungilnya memainkan mouse ke arah shut down(pilih warna yang merah/red) sekalian belajar warna.
Dari kebiasaan-kebiasaan kita yang memperlakukan piranti2 elekronik dengan halus anak-anak sudah mulai belajar membaca.Kemudian hanya iseng dan tidak saya barengi ambisi saya,saya biasakan menulis kata-kata yang dia cintai.Misalnya menulis kata Ma-ma,Pa-pa,Da-ffa.Dan ternyata dari kata-kata sederhana itu dia menghafal huruf,tidak harus urut seperti lagu alfabet yang ada.Hal-hal sederhana yang membuat anak-anak tertarik pada membaca adalah kebiasaan ibunya.Saya suka sekali membaca,mulai novel sampai buku-buku motivasi.Kalau pas baca novel,saya khususkan waktunya ketika Daffa tidur tapi kalau buku motivasi dan majalah Bocil(Sekarang Mombi) saya bacakan untuk Daffa.Begitu pula jika kami ke warung atau rumah makan,maka saya baca menu pelan-pelan untuknya.Dan Daffa sempat ada di play group My little Island,itu pun saya sering mengindahkan perintah gurunya jika memaksanya memberi pekerjaan rumah membaca dan menulis karena bagi saya dia masih belum perlu untuk bisa.Tak terasa pas usia 2 tahun 8 bulan dia tiba-tiba mengeja so-to a-yam.Ajarkan dengan tanpa tutuntan diri dan tanpa memaksa,percayalah hasilnya luar biasa.
Play group tempat Daffa dulu mengajarkan http://www.ceithremaistri.com/Aiseanna/Naionain/letterland/letterland.htm (Letter Land) dan lumayan membantu.
Tapi sekali lagi sebaiknya diajarkan dengan cinta...
Salam Membaca...dari sekolah kami yang mungil ini
-duhita hartono- 

Wednesday, May 5, 2010

Membaca Sebagai Dasar Pelajaran kami

Membaca bisa hanya diartikan kita sedang mengeja cepat kata yang tersusun menjadi kalimat.
Tapi di kelas kami membaca diartikan juga "membaca keadaan" untuk belajar menyikapinya,"membaca wajah" diartikan kami melihat dan merasakan lawan bicara kami,"membaca" adalah dasar semua pelajaran kami.
Daffa semakin menjadi hobi membaca-nya justru setelah keluar dari sekolah formal(di SD swasta cuma 3 bulan di kelas 1).
Sempat saya tanyakan kenapa justru sekarang dia suka membaca,dia cuma menjawab kalau saat ini dia bisa memilih judul buku apa saja tentang pengetahuan umum,tentang tubuh manusia,astronomy,belahan dunia lain dan sebagainya.
Sedangkan waktu sekolah formal dia merasa didikte harus membaca apa.
Bagi saya yang cuma seorang ibu rumah tangga dan bukan lulusan S1,kebebasan membaca harus di pupuk dan diawasi saja.
Membaca itu hal yang mudah kenapa mesti dibuat sok elit dan sulit serta sok ekslusif.
Membaca adalah hal penting di kelas kami...kelas tempat Daffa dan saya belajar.Kami belajar bersama...setiap waktu dan dalam suasana santai penuh cinta. 
Seperti pagi ini saya mencari Daffa karena rumah sepi, kemana anakku...ternyata Daffa mojok di kamar sambil baca "Nanny 911".
 
"Ada yang menarik?",tanyaku.Daffa tersenyum dan..."Aku harus baca ini supaya tahu rahasia-nya orang tua",jawabnya setengah berbisik."Sudah kau temukan rahasianya?",tanyaku berbisik juga...Daffa menggeleng. "Belum,jangan ganggu aku,nanti kalau sudah ketemu aku kasih tahu mama",jawabnya pelan.
 Membaca adalah kelas utama kami...Selamat memulai hari dengan selalu membaca dalam bentuk apapun agar kita tetap merawat jiwa kepedulian kita. 

"Selamat Datang di Sekolah Daffa,Sekolah kami"

Sekolah Daffa sekolah kami adalah catatan harian dari kegiatan proses belajar dan mengajar di rumah keluarga kami.
Keluarga yang terdiri dari Papa,Mama,Kakak Daffa dan Adik Menara.
Memulai home education kami,kami selalu "diserang" kalimat-kalimat yang dianggap lazim tapi bagi saya dan Daffa malah jadi peluru yang melukai kami.
"Terus bagaimana kamu memulainya,wong kamu bukan guru".(Bukan tanya tapi malah menghakimi saya yang bukan guru)
"Lalu pelajarannya bagaimana".(Bukan bertanya tapi meledek,bukankah saya tidak buta huruf,ribuan lesson plan tersebar di net bahkan banyak yang gratis)
"Lalu bagaimana dengan ijazahnya?".(Menjalani proses belajar mengajarnya belum selesai semua koq,malah sudah ditanya tentang ijazah,tidak berusaha "membaca" sih)
"Lalu apa kamu mampu?mahal lho homeschooling itu".(kenapa tidak belajar otodidak saja sih koq malah menakuti aku dengan materi!)
"Bagaimana sosialisasi-nya,kasihan Daffa lho!".(Sosialisasi tidak hanya didapat di sekolah formal.Daffa tetap pergi mengaji di Masjid dekat rumah kami,dia juga punya jadwal tetap bermain bersama teman-teman sebayanya)
Peluru-peluru itu berupa pertanyaan yang pura-pura karena aslinya itu pernyataan yang mengecilkan nyali saya sebagai Ibu dari Daffa. 
Tapi semua kami lalui dengan mudah karena kami kadang menjawabnya dengan santai.
Kalau yang tanya kerabat,ya saya jelaskan sambil menunjukkan lesson plan ala saya tapi kalau yang tanya orang skeptis ya saya jawab dengan senyum,pokoknya senyum paling manis.
Jadi...kami memang berbeda dengan memilih belajar serta mengajar di rumah.
Berbeda bukan berarti salah kan?
Smpai bertemu di "kelas" berikutnya ya.
Terima kasih datang di "kelas" penyambutan kami.

AddThis

Bookmark and Share