Tuesday, May 10, 2011

Belajar dengan Penuh Minat itu Ajaib



Anak-anak yang menjalani homeschooling selalu siap uji artinya begini, Daffa selalu diuji secara lisan  oleh seseorang yang bertanya dia kelas berapa dan bersekolah di mana setelah menjawab bahwa dia tidak sekolah formal dan dia berhomeshooling. 
Maka mulailah Daffa menjalani ujian lisan, hehehe.
Dan aku salut pada jiwa sportifnya Daffa, dia akan menjawab tidak bisa dan belum belajar tentang hal itu kalau ditanya tentang hal yang memang dia belum tahu dan belum belajar  tentang hal yang ditanyakan seseorang itu dan hal ini malah menguntungkan Daffa, dia malah belajar dengan proaktif, Daffa tidak menjawab seperti anak yang bersekolah formal kebanyakan, anak-anak sekolah formal kalau aku tanya tentang hal yang memang mereka belum bisa maka jawabannya seperti ini, “Saya belum DIAJARI….”.
Mestinya jawab saja saya belum belajar tentang hal itu. Dari jawaban mereka saya jadi tahu bahwa belajar secara mandiri dengan segala keingintahuan itu jauh lebih baik karena menghindarkan dari ketergantungan untuk DIAJARI.
Saya kadang ingin juga menguji anak-anak yang bersekolah formal tapi saya sudah terlalu kenyang dengan jawaban : "Saya belum DIAJARI blablabla... atau di sekolah belum diajari tentang itu...". Selalu begitu jawabannya dan jawaban itu ajaib seperti seragam.
Belajar dengan bahan yang biasa disediakan tanpa dipancing untuk menggugah keingintahuan mereka itu bahaya, membuat mereka kelak memahami ilmu secara terpaksa, sampai jenjang tinggi jadi DISUAPI bahan yang harus dipelajari.

Daffa belajar  Bahasa Inggris juga secara langsung melalui youtube, dia menyimak pronounce dan tulisan  dengan penuh minat serta serius. Begitu pula dia belajar banyak bagaimana membaca peta dan mengenal negara lain dari buku dan tayangan National Geography. Memang kami tidak memakai semua kurikulum seperti anak-anak yang bersekolah dasar lainnya. Dan itu tidak apa-apa kan ??? hihihi
Daffa belajar bahasa asing dengan begitu cepat, dia juga belajar matematika sewajarnya, pada umumnya. Beberapa kali pernah Daffa menghadapi ujian yang tidak mutu (hihihi sewot emaknya) dari orang yang tahu kalau Daffa homeschooling. Begini ceritanya : “Daffa homeschooling ya?”, tanyanya sok akrab dan senyum licik. Daffa mengangguk percaya diri. “Ok, kalau gitu 2011 X 4231 berapa hayo ?”, tanya si orang sok akrab ini. Daffa menjawab dengan tegas : “Coba Om hitung aja pakai calculator kalau Om kasih waktu saya ya saya hitung dulu, boleh pinjam kertas dan bolpoin?”, jawab anakku tegas. Memang bukan hasil perkalian yang dia jawab tapi cara mempergunakan calculator dia sebutkan sebagai jawaban dan anakku sportif juga kalau dia diberi waktu menjawab ya dia minta dipinjami kertas dan bolpoin untuk menghitung secara manual. Lucu-lucu orang yang menguji Daffa seakan mereka menguji keegoan mereka sendiri. Homeschooling bukan sulapan, Daffa berproses dengan begitu terbuka terhadap pendidikannya melalui homeschooling kenapa mesti ditodong hasilnya seperti magic saja oleh orang-orang yang cuma ingin mencari kelemahan pendidikan mandiri yang sebenarnya mereka inginkan. Hihihi lucu.

Homeschooling itu mendukung anak-anak untuk belajar dengan penuh minat secara mandiri . Menghasilkan keajaiban yaitu anak-anak riang dan begitu tertanam kuat pengetahuan yang dia dapat.

No comments:

Post a Comment

AddThis

Bookmark and Share